30 Maret 2008

Mulai Tahun 2008 Semua Karyawan Telkom Kandatel Sumut Harus Bebas Gagap Broadband

Mulai Tahun 2008 Semua Karyawan Telkom Kandatel Sumut Harus Bebas Gagap Broadband

BIT Speedy1 BIT Speedy2

Pematangsiantar.
Percepatan dan pertumbuhan Speedy broadband acccess akan semakin menunjukkan grafik menaik sejalan dengan minat dan kebutuhan pelanggan di jaman serba instan, ditandai dengan bergesernya kebutuhan pelanggan yang gemar dengan voice , data dan video akan menjadi trend bisnis telekomunikasi dimasa depan yang harus disikapi secara arif bagi insan Telkom Indonesia.


Setelah pencananganan dan pencapaian pelanggan Speedy ke 3000 di Datel Sumut posisi bulan maret 2008 yang jatuh di kota Sibolga, sebagai perwujudan dari kepedulian serta komitmen bersama Sekar dan manajemen Telkom Sumatra untuk merealisasikan program “Telkom Sumatra Goes to Speedy 100K”.
Bertempat diruang School Point jalan Asahan Km 4,5 Pematang Siantar, selesai melakukan SKJ jumat (28/03) pelaksanaan BIT instal Speedy angkatan ke V bagi karyawan di jajaran Datel Sumut yang sudah diikuti 60 peserta, dipandu Hotner Panggabean, didampingi HDL.Tobing serta Syahril dari ANOP Datel Sumut.
Menurut Hotner bahwa pelatihan cepat instal Speedy konsumsi karyawan tersebut akan sangat bermanfaat bagi pengetahuan individu dalam mensupport sales di lokasi masing-masing, “ Selain mendapatkan pengetahuan bidang akses broadband diharapkan semua karyawan dapat memberikan jawaban yang pasti kepada pelanggan, sehingga karyawan Telkom akan bebas dari gagap broadband, ujarnya.
Lebih lanjut Hotner menerangkan, akses broadband adalah masa depan Telkom, bagaimana mungkin akan terwujud bila karyawannya sama sekali tidak paham tentang Speedy, bahkan lebih ironis lagi, tambah Hotner, pelanggan lebih banyak tahu tentang Speedy dari pada karyawan Telkom, jelasnya.

(Hzaidi/PR Datel Sumut - Blog Posting AbdiR)

Lebih Lengkap...

24 Maret 2008

EGM DIVRE I Paparkan Konsep ICT SUMATRA

makepic makepic1 makepic2


EGM DIVRE I Paparkan Konsep ICT SUMATRA Kepada Komunitas Pendidikan MALAYSIA


Program Sumatra Pulau Digital kembali menarik perhatian masyarakat luar negeri. Setelah mendapat kunjungan dari Uzbekistan beberapa waktu lalu, Sabtu kemarin (22/3) Telkom Divre I kembali menerima rombongan komunitas Pendidikan dari Universitas Putra Malaysia (UPM). Mengambil tempat di Pustaka Digital Sumatra Utara, rombongan ini terdiri dari 20 orang, dimana dua diantaranya adalah Profesor Dr. Muhammad Saleh dan Profesor. Dr. Iraj Malak M (Iran), sedangkan yang lainnya merupakan mahasiswa Pasca Sarjana UPM. Rencananya, beberapa guru besar dari delapan negara lain seperti India, Nigeria dan Somalia juga turut bergabung dalam acara ini, namun dikarenakan mengalami hambatan di Jakarta, maka perwakilan dari negara tersebut tidak dapat hadir besama yang lain.


Selaku ketua rombongan, Prof. Dr. M. Saleh yang juga menjabat sebagai Malay Director Institute for Social Science of UPM menjelaskan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah sebagai upaya benchmarking megenai sumbangan yang diberikan Telkom Sumatra untuk pengembangan komunitas yang berbasis ICT. “Kami ingin mengetahui secara pasti, bagaimana pengimplementasian teknologi telekomunikasi untuk kepentingan pengembangan komunitas, khususnya di Sumatra ini”, ujarnya. Selain secara singkat memperkenalkan profil UPM, Prof Saleh juga menyebutkan bahwa program yang serupa dengan Sumatra Pulau Digital juga telah diselenggarakan di Negara Malaysia. Kami menyebutnya sebagai Pusat Internet Desa (PID), dan telah melakukan pembangunan telecenter tersebar di sekitar 300 an desa (e-desa), jelasnya.

Sementara itu pada kesempatannya, EGM Divre I Sumatra Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa saat ini kesenjangan digital yang dialami Indonesia dibandingkan negara-negara tetangga masih sangat besar. Dibutuhkan effort dan peran tanggung jawab yang tidak sedikit untuk mengubah hal ini, yaitu meningkatkan kompetensi digital pada masyarakat Indonesia, ujar Awal. Memang, seharusnya upaya pengembangan potensi masyarakat ini merupakan tanggung jawab pemerintah. Namun pemerintah dipastikan tidak akan mampu melakukan hal ini sendiri, tanpa ada dukungan dari semua pihak. Inilah yang melandasi Program Sumatra Pulau Digital, sebagai wujud tanggung jawab moral Telkom selaku operator telekomunikasi milik negara. Telkom akan sekuat tenaga mendukung upaya pemerintah dalam memerangi kesenjangan digital, sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yanga dimilikinya.

Lebih lanjut dijelaskan Awal bahwa ada tiga pilar utama yang dikembangkan oleh Telkom Sumatra dalam mewujudkan komunitas digital, yaitu access, content, dan community. Melalui ketiga pilar ini, Telkom secara bertahap memastikan bahwa penggunaan teknologi berbasis digital akan semakin awam bagi masyarakat luas. Telkom tidak akan hanya menyediakan pipa-pipa akses internet saja, tetapi juga akan melengkapi akses layanan internet tersebut dengan beragam content yang menarik, yang mampu meningkatkan daya guna akses internet hingga dapat dimanfaatkan semua orang. Dan pada akhirnya, upaya ini akan membentuk komunitas-komunitas baru yang menggunakan teknologi digital atas aktifitas mereka sehari-hari. Efektivitas Program Sumatra Pulau Digital ini dipastikan akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah, memperkecil kesenjangan digital, membentuk pemerintahan yang efisien, dan tentunya juga meningkatkan kepuasan pelanggan, tegasnya.

Ada beberapa pertanyaan penting diajukan oleh rekan-rekan dari UPM dalam kesempatan sesi tanya jawab. Salah satunya terkait dengan penyelenggaraan akses internet yang berbasis wireless dari Telkom Sumatra. Mengenai hal ini, Awal menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan akses internet secara lebih luas, Telkom Sumatra telah menggelar lebih dari 700 titik hotspot, dan akan terus bertambah hingga menjadi 5000 titik hotspot yang tersebar di sepanjang Pulau Sumatra. Rekan yang lain juga sempat menanyakan bagaimana reaksi penerimaan masyarakat terhadap masuknya teknologi internet di wilayah mereka, dan apa saja kontribusi yang telah diberikan Telkom, sebagai langkah lanjutan untuk memperkuat pembangunan komunitas digital.

Awal mengatakan bahwa upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk lebih concern terhadap teknologi digital memang merupakan salah satu proses terberat yang harus diatasi. Namun hingga saat ini, Telkom Sumatra secara berkesinambungan terus melakukan berbagai kegiatan yang bersifat mendorong masyarakat untuk tertarik dan selanjutnya memahami fungsi penting dan manfaat dari internet. Awal memperkenalkan Program Education for Tomorrow, sebagai program pendidikan dan pelatihan internet bagi masyarakat, dan juga upaya mempersiapkan change agent-yaitu mereka yang memiliki pengaruh besar atas masyarakat di wilayah terkait- untuk kemudian dapat mempengaruhi yang lain untuk turut mengenal internet.

Ada tiga hal yang harus dipastikan terlebih dahulu, agar akses internet dapat digunakan secara layak oleh masyarakat, ungkap Awal. Ketiga hal penting tersebut adalah leadership (bagaimana pemahaman leader di wilayah terkait akan visi dari pembangunan komunitas digital ), readiness (bagaimana kesiapan infrastrutur dan berbagai fasilitas pendukung untuk layanan internet), dan culture (bagaimana kesiapan dan penerimaan masyarakat untuk menggeser pola pikirnya, dan siap menerima pengetahuan baru).

Karena keterbatasan waktu, rombongan ini tidak sempat melakukan kunjungan langsung ke Kampung Digital Terang Bulan. Meski demikian, mereka sempat melakukan komunikasi langsung dan mendapat penjelasan dari Koordinator Kampung Digital, Eko, melalui fasilitas videoconference. Diakhir pertemuan ini, rekan-rekan dari UPM secara terbuka mengundang Telkom Sumatra untuk mengadakan kunjungan balasan, khususnya atas program Pusat Internet Desa yang mereka miliki, dan sekaligus untuk melakukan peninjauan kemungkinan kerjasama antara kedua belah pihak. Dengan memiliki concern yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju lain, maka baik Telkom Sumatra maupun UPM sepakat bahwa program digital ini merupakan satu event potensial yang harus terus dikembangkan secara lebih luas lagi. Tidak hanya bagi komunitas pendidikan, tetapi juga untuk dikembangkan di setiap aspek kehidupan lainnya.

(DiVComm/ayi/saorTJ)

Sumber : 810089 (Nudyasari Maharani) - DIV


Blog Posting (AbdiR) - Divas Sumut

Lebih Lengkap...

13 Maret 2008

TELKOM SUMATRA Mendapat 11 Penghargaan "ZERO ACCIDENT AWARD DAN SMK3" Dari Pemerintah

TELKOM SUMATRA Mendapat 11 Penghargaan "ZERO ACCIDENT AWARD DAN SMK3" Dari Pemerintah

Medan Bertempat di Istana Wakil Kepresidenan, Rabu 12/3) pagi tadi Wakil Presiden Jusuf Kalla secara simbolis menyerahkan penghargaan Zero Accident Award dan SMK3 (Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Award dari pemerintah RI. kepada perwakilan yang telah ditunjuk. Hadir mendampingi Wapres dalam penyerahan penghargaan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno dan Mentri Dalam Negeri Mardianto.

Divisi Communication Telkom Sumatra Hadi Purnomo menyampaikan Telkom Divre-I Sumatra menerima 11 (sebelas) penghargaan Zero Accident Award dan SMK3 (Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Award dari pemerintah RI. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno kepada EGM Telkom Divre-I Sumatra M Awaluddin di ruang Serba Guna kantor Depnaker dan Transmigrasi. Selain itu, 7 (tujuh) General Manajer Kandatel dan 3 Junior Manager Kancatel di Sumatra juga menerima hal yang sama. Selain Telkom Divre-I Sumatera, penghargaan serupa juga diserahkan kepada lebih dari 350 instansi, baik swasta maupun pemerintah. Adapun ke sebelas lokasi yang menerima penghargaan Zero Accident adalah Kantor Divre-I Sumatra, Kandatel Nanggroe Aceh Darussalam (diterima oleh GM Kandatel NAD Zarwilis/Wakil, Kandatel Sumatra Utara (diterima oleh GM Kandatel Sumut Syaiful Kamal), Kandatel Medan (diterima oleh GM Kandatel Medan Rosyidul Umam Aly), Kandatel Riau Daratan (diterima oleh GM Kandatel Ridar Muhammad Zulkifri), Kandatel Riau Kepulauan (diterima oleh GM Kandatel Rikep Mulyanta), Kandatel Lampung (diterima oleh GM Kandatel Lampung Teguh Irwandi), Kandatel Sumbagsel (diterima oleh GM Kandatel Sumbagsel Muklis), Kancatel Telkom Jambi (diterima oleh JM Kancatel Jambi T Putra Efenbach), Kancatel Bengkulu (diterima JM Kancatel Bengkulu Mochammad Hasan Hamdani), Kancatel Bangka Belitung (diterima oleh JM Kancatel Babel Muhammad Ma’rufin).Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menyebutkan bahwa, meski angka kecelakaan kerja mengalami penurunan ditahun 2007 namun terlihat masih cukup tinggi, yang tentu saja akan berdampak kerugian yang besar terhadap kemampuan daya saing satu negara. Oleh karenanya masalah tenaga kerja di Indonesia masih membutuhkan penanganan yang serius dari semua pihak. Berbicara masalah keselamatan kerja ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu aturan yang dibuat jelas oleh Pemerintah dan Internal Perusahaan, Peraturan tersebut dilaksanakan dengan disiplin penuh dan yang terakhir adalah menjadikan suatu budaya kerja di lingkungan kerjanya. Menurut Erman Suparno, disebutkan, berdasarkan data Depnakertrans menunjukkan terjadinya penurunan angka kecelakaan kerja dari 95.000-an orang pada 2006, menjadi 65.474 orang pada 2007. Tahun ini diharapkan angka tersebut turun sebesar 50%. Meskipun angkanya turun, tapi tetap saja tinggi. Kita berharap tahun ini angka kecelakaan kerja turun 50% . Bahkan, kalau bisa zero accident. Jangan beri ruang untuk timbulnya kecelakaan itu, ucap Erman.Dijelaskan pula, upaya penurunan tingkat kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan akan dapat terwujud dengan pelaksanaan sistem kesehatan dan keselamatan kerja (K-3). Dalam hal ini, Depnakertrans bekerja sama dengan pemerintah daerah serta perwakilan dunia usaha. Sementara pada saat yang sama PT Jamsostek juga akan terus menyosialisasikan tentang penerapan K-3 yang baik. Selain itu, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga akan terus mengkampanyekan Bulan K-3 secara Nasional di tahun 2008. Kita sosialisasikan Gerakan Nasional K-3 di seluruh daerah. Sosialiasi ini sangat penting demi tercapainya penurunan angka kecelakaan kerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.Sementara itu, Muhammad Awaluddin pada saat menerima penghargaan mengungkapkan, penghargaan Zero Accident dan SM K3 merupakan yang kesekian kalinya yang diberikan pemerintah kepada Telkom Sumatra. Prestasi ini tentu merupakan sesuatu yang sangat membanggakan. Sebab hal itu mencerminkan bahwa Telkom menjadi salah satu perusahaan yang berhasil dan dipercaya menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara baik, sehingga selanjutnya diharapkan bisa meningkatkan layanannya kepada masyarakat. Kepada seluruh jajaran Manajemen Telkom Sumatra, Muhammad Awaluddin berharap, penghargaan yang diberikan pemerintah ini dapat menjadi spirit dan motivasi untuk lebih peduli pada keselamatan kerja. Saya minta semua Manajemen Telkom di Sumatra terus memberikan perhatian serius untuk keselamatan kerja dengan cara mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ujar Awaluddin. Penerapan K3 secara baik dan benar akan menurunkan tingkat kecelakaan kerja serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja perusahaan guna mendukung kelangsungan bekerja. Seperti diketahui, dalam upaya menerapkan meningkatkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pihak Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi secara rutin memberikan penghargaan kepada berbagai institusi/BUMN pemerintah dan swasta dengan jangka waktu berbeda. Bagi badan usaha yang memiliki pekerja lebih dari 100 orang seperti halnya Telkom, periode penilaiannya dilakukan 3 (tiga) tahunan dengan kategori penilaian meliputi waktu dan jam kerja. Bila selama 3 (tiga) tahun berturut-turut tidak terjadi kecelakaan kerja (yang mengakibatkan karyawan tidak bekerja selama 2 (dua) hari atau mencapai 4, 8 juta Jam tanpa kecelakaan, maka perusahaan tersebut bisa diusulkan untuk menerima penghargaan dari pemerintah.

Liputan Khusus : Hadi Purnomo / Foto Hadi Purnomo
(Mustadinata, S.Kom MM - DIV/AbdiR)

Lebih Lengkap...

TELKOM SUMUT Lakukan PKS Dengan 3 Pemkab dan PT.Inalum


TELKOM SUMUT Lakukan PKS Dengan 3 Pemkab dan PT. Inalum


Pematangsiantar
Penandatanganan PKS tentang layanan Astinet 256 Kbps Pemerintah Kabupaten Madina,layanan astinet 512 Kbps dengan Pemkab Karo dan layanan VPN IP Mpls 384 Kbps,program SIAK KTP Online bersama Pemkab Serdang Bedagai,dilaksanakan Rabu (5/3) di Speedy Meeting Room Datel Sumut,Pematangsiantar.
Kegiatan penandatangan Mou tersebut dihadiri GM UNER I Sumatra, Aceh,Koordinator Account Manager Segment I,Sahat.C Napitupulu,GM Datel Sumut,Syaiful Kamal,Deputy GM,Imanuddin dan Account Manager Segment Govap Area Sumut,Rahardjo,mewakili Pemkab Karo,Kepala Pengelolaan Data Elektronik,Ir. Mulia Barus Msi,Pemkab madina,Kabag Humas,Syahdan Lubis,Pemkab Sergei,Kepala Kependudukan dan Catatan Sipil,Yanuarin dan PT.Inalum,Wilson Siagian.Syaiful Kamal dalam sambutannya mengatakan bahwa secara operasional,21 dari 25 Pemkab di Sumut berada di wilayah kerja Kandatel Sumut. Area yang cukup luas,namun kami tetap bersemangat untuk melayani pelanggan korporate melalui pola kerjasama,bagaimana cara mengelola dan merawat perangkat,tidak menutup kemungkinan dikembangkan dengan PKS lainnya,jelas Syaiful. Mewakili Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina),Karo,Sergei dan PT.Inalum,Ir.Mulia Barus,mengatakan untuk tetap komit dengan PKS yang sudah dilakukan,menjaga dan menjamin layanan adalah paling utama,dengan diterapkannya aplikasi SIMDA (Sistem Informasi Manajement Daerah) yang memerlukan akses layanan cepat,untuk menjawab dan mensolusikan kebutuhan tersebut melalui layanan Astinet 128 Kbps akan ditingkatkan menjadi layanan Astinet 512 Kbps,kerjasama yang sudah kita mulai akan kita lanjutkan terus,dengan harapan bahwa layanan Astinet 512 Kbps bisa kita promosikan ke daerah lainnya,katanya.Setelah melakukan penandatanganan, GM Uner I Sumatra, Aceh,dalam pengantarnya mengatakan merupakan pengalaman baru selama bertugas 4 bulan di Sumatra,sambil mencotohkan negara Cina,lanjut Aceh, adalah negara nomor 4 didunia yang siap menyongsong dunia global dengan menggunakan media ICT untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat,Telkom setiap saat siap membantu mengembangkannya,berdasarkan survey bahwa Pemda di Indonesia rata rata sudah menggunakan ICT,tantangan kedepan adalah bagimana kita yang diluar jawa bisa mendahului mereka,Telkom akan berdiri dibelakang Pemda,janjinya.

(HZaidi/AbdiR)

Lebih Lengkap...

03 Maret 2008

Forsil Sumut Tanding Volley Dengan Forsil Kabanjahe


Forsil Sumut Tanding Volley Dengan Forsil Kabanjahe

Pematangsiantar

Dalam rangka serah terima jabatan JM Kancatel Kabanjahe, forsil Datel Sumut melakukan silaturahmi kepada Ny. Sudarsono dan Ny. Gradiarto, forsil Kabanjahe, sekaligus memanfaatkan waktu dengan melaksanakan pertandingan voli bersama, di lapangan voli Catel Kabanjahe.
Sebelum pertandingan voli bersama, Ny.Syaiful Kamal dalam sambutannya mengatakan bahwa di era kompetisi yang semakin berat ini, partisipasi forsil dalam mendukung suami menunaikan tugas yang diamanahkan perusahaan amat sangat diharapkan sekali, mengingat situasi dan kondisi saat ini tidak sama seperti tahun sebelumnya..“Pergi pagi dan pulang malam sekali sudah bukan aneh lagi bagi suami-suami kita”, lanjutnya, forsil harus dapat memberikan semangat juang kepada suami dalam bertugas, bila perlu forsil juga dapat memberikan kontribusinya memperkenalkan dan menjual produk Telkom melalui perkumpulan, organisasi, jiran tetangga dan saudara, ajarkan kepada anak-anak kita bahwa mencintai produk Telkom sama dengan mencintai orang tuanya sendiri, pesannya.
Akhirnya pertandingan voli bersama dimenangkan forsil Datel Sumut dengan skor 3-2, sambil tersenyum Ny.Syaiful Kamal berkata, ”Menang bukan terget utama, menjaga hubungan keluarga Telkom sambil menjual produk adalah paling penting”,katanya.

“Monggo kami tunggu bu?.

(Hzaidi/AbdiR)

Lebih Lengkap...